12 Januari 2009

JILBAB SOLO PUNYA CERITA

Kehadiran jilbab menjadi bagian dari pemandangan kita sehari-hari di Kota Solo. Mulai membuka mata di pagi hari hingga menutup mata di malam hari, baik dilingkungan se-RT hingga radius puluhan kilometer, silih berganti dapat ditemui gadis kecil, wanita muda hingga lanjut usia mengenakan jilbab atau kerudung. Apa sih fungsi jilbab sesungguhnya

Cikal bakal kerudung bukan asli dari bumi Indonesia. Berangkat dari budaya di Timur Tengah yang menyatu dengan konsep ajaran Islam, kini jilbab menjadi sebentuk simbolisasi agama bagi yang menyandangnya.

Jika ditilik berdasarkan kondisi geografis di Timur Tengah yang ,berada di atas gurun pasir, kehadiran kerudung memang sangat dibutuhkan agar rambut tak mudah lepek akibat terkena debu. Namun, dalam konsep agama Islam lebih menekankan fungsi jilbab sebagai penutup aurat sehingga mengurangi kemungkinan buruk dalam berinteraksi dengan lawan jenis.

Menurut Islam, setiap wanita muslim memang dianjurkan untuk mengenakan jilbab, tetapi pada prakteknya kembali pada kesadaran individunya sudah siap ataukah belum untuk mengenakan jilbab. Kesiapan secara lahir batin menjadi syarat utama karena jilbab berhubungan dengan simbol agama. Siapa yang mengenakannya harus mencitrakan esensi dari simbol itu sendiri. .

Lain dulu lain sekarang, kadar kesiapan memang masih diutamakan. Namun, kini muncul fenomena baru dimana jilbab hadir sebagai bagian dari mode. Semakin banyak wanita yang mengenakan jilbab yang fashionable. Rasanya tidak matching kalau tidak menggunakan jilbab yang senada dengan warna baju dsb. Dengan kata lain, kini tersedia bermacam-macam jilbab yang tak monoton pada bentuk konvensional yang berukuran besar-besar.


Dari Mindset Layar Kaca hingga Anthorium

Berpuluh-puluh bahkan ratusan jilbab memiliki nama. Nama itu tentunya sengaja dibuat agar ia mudah diingat. Bagi bisnis jilbab, kehadiran nama tentunya akan berpengaruh, semacam penglaris yang akan mendongkrak penjualan.

Berdasarkan survai di pusat-pusat grosir Solo, terdapat macam-macam nama jilbab yang kadangkala menimbulkan insting untuk tertawa karena ada-ada saja nama yang diberikan. Nama-nama jilbab yang sedang laris di pasaran Solo antara lain: Jilbab Segi Empat, Teh Ninih, Belah, Serut, Paris. Jilbab-jilbab Itu merupakan jilbab kategori sederhana. Selain itu, ada lagi jilbab yang beradaptasi dari tokoh utama sinetron atau film seperti: Jilbab Muslimah, Kun Fay a Kun, Ayat-Ayat Cinta dan Khumaira. Kategori jilbab ketiga yaitu penamaan berdasarkan asosiasi yang ditimbulkan dengan saat melihat, yaitu ada jilbab Jablay dan Jilbab Kucing Garong. Terakhir nama jilbab berdasarkan trend Anthorium yaitu ada jilbab Gelombang Cinta dan Jenmani.

Jilbab Segi empat menjadi jilbab yang sangat familiar karena sudah dikenal sejak dulu kala. Penggunaan jilbab ini cenderung membutuhkan waktu lama karena dari kain segi empat lebar harus ditata menggunakan acsesoris tambahan berupa jarum pentul atau bros agar bisa tertata sebagai jilbab.

Jilbab Belah. Jilbab ini merupakan generasi jilbab instant dengan variasi belahan ada yang disebut Belah Samping jika belahakn di bagian bahu, dan Belah tengah jika belahan berada di depan dada. Khusus untuk Jilbab belah tengah menggunakan acsesoris bros agar belahan tengah bias dirapikan dan tidak terbuka.

Jilbab Teh Ninih. Jilbab ini merupakan sub dari jilbab belah dengan belahan samping. Model ini beradaptasi dari jilbab yang dikenakan oleh isteri pertama Dai kondang Aa Gym. Tak butuh waktu lama untuk mengenakannya. Jilbab ini terdiri dari dua macam kain, pertama untuk kain pelindung wajah yang teksturnya lebih tebal serta kain yang melingkar hingga dada.

Jilbab Serut. Jilbab ini memiliki ciri khas serutan tali untuk mengencangkan bagian leher. Serutan bisa terletak di samping dan di tengah sehingga menimbulkan ornament lipatan di kedua titik itu.

Jilbab Muslimah. Untuk jilbab yang satu ini beradaptasi dari jilbab yang dikenakan Titi Kamal di Sinetron Muslimah yang ditayangkan di Indosiar. Bentuknya cukup simple hampir menyerupai Jilbab Teh Ninih, Namun divariasi dengan sehelai tali yang melingkar di leher dengan dikaitkan oleh kancing di belakang leher.

Jilbab Ayat-Ayat Cinta. Jilbab ini beradaptasi dari model yang dikenakan oleh Riyanti dalam perannya sebagai Aisyah di film Ayat-Ayat Cinta. Hampir sama dengan jilbab muslimah hanya talinya di samping kiri.

Jilbab Gelombang Cinta. Muncul setelah trend tanaman Anthorium beberapa tahun lalu. Motif yang membedakannya yaitu terletak pada lekuk-lekuk menyerupai gelombang yang melingkar bahu. Selain itu di luar jilbab ditambahi jilbab topi.

Jilbab Jenmani. Jilbab ini hampir sama dengan jilbab belah hanya saja ada tambahan acsesoris kain yang dipasang miring menyerupai tulang dau jenmani di bagian atas kepala.

Jilbab apa yang akan muncul selanjutnya, silahkan tunggu saja. Para tim kreatif jilbab pasti sedang sibuk mencari nama-nama baru. Tak lebih dari 3 bulan diperkirakan akan ada nama-nama baru yang meramaikan keluarga jilbab:).